jika Anda sedang program diet sebaiknya perhatikan pula cara makannya. Orang yang terbiasa makan cepat berpeluang menambah berat badannya tiga kali lebih banyak dibanding orang yang biasa makan dengan tempo lambat.
Selama ini orang yang sedang mengikuti program penurunan berat badan kerap berpikir faktor utama untuk mengurangi berat badan adalah jumlah makanan yang masuk. Tapi ternyata kecepatan makan adalah faktor yang tak kalah penting.
Seperti dilansir dari Growyouthful.com, Sabtu (18/10/2009), tubuh memerlukan kira-kira 20 menit untuk mengirimkan sinyal kenyang ke otak. Jika Anda mempuyai kebiasaan makan cepat, Anda akan cenderung makan berlebih sebelum tubuh sempat mengirimkan sinyal kenyang.
Selain itu makan terlalu cepat membuat tubuh dipaksa untuk mencerna lebih cepat dan Anda akan kehilangan nutrisi sebelum makanan dicerna secara sempurna. Walaupun tidak mempunyai banyak waktu untuk makan karena kesibukan kerja, berusahalah untuk selambat mungkin mengunyah makanan.
Ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk mengurangi kecepatan makan namun tidak menambah waktu Anda untuk makan:
1. Makanlah sedikit makanan ringan seperti buah, 20 menit sebelum makanan utama.
2. Misalnya 20 menit sebelum anda pergi makan siang.
3. Kurangi porsi makan. Dengan mengurangi porsi makan, waktu yang dibutuhkan untuk makan perlahan tidak akan lebih lama dibandingkan dengan makan banyak dengan cepat. Anda pun akan tidak merasa lapar walaupun makan lebih sedikit.
4. Minum air putih sebelum makan.
5. Nikmati dan syukuri makanan Anda.
6. Berikanlah waktu untuk tubuh mencerna dan mengirimkan sinyal kenyang.
Dengan memperlambat tempo makan. Anda dapat mendapatkan berat tubuh yang ideal dan dapat menikmati hidup yang lebih sehat.
Penelitian soal makan cepat ini sebelumnya juga telah dilakukan oleh peneliti Jepang dari Osaka University yang dimuat dalam British Medical Journal. Para ahli melakukan penelitian terhadap 3.000 orang mengenai cara makan mereka.
Hasilnya, setengah dari mereka mengaku cenderung makan terlalu cepat. Dibandingkan mereka yang makan dengan tempo lambat ternyata dari jumlah itu 84 persen responden pria mengalami kelebihan bobot. Begitu pula dengan wanitanya yang mengalami kelebihan berat lebih dari dua kali.
Jumat, 20 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar